Hei kawan2 ketemu lagi nih di blog elsatreno, nih sekarang saye mau cerita neh kalo anak IPA 3 dikasih tugas sama guru kita guru Bahasa Indonesia yaitu bu tetty Irawati untuk menampilkan drama per kelompok, per kelompok terdiri dari 6 -7 Orang personil, dan ceritanya menentukan sendiri. nah sekelas terdiri dari 4 kelompok yang nanti penjabarannya ada dibawah.
Singkat cerita anak2 SATREN semua udah punya neh cerite buat di tampilkan, juga udah latia nih, nah mereka udah di kasih jadwal untuk tampil pada hari Sabtu (26/5) dan Kamis (31/5)
Nah yang tampil hari sabtu kudunya kelompoknye mas wid sma kelompoknye intan, berhubung intannye gg bisa tmpil sabtu jadi di ganti klompoknya bagus....
Akhirnya pada hari yang sudah di tentukan mereka semua sudah siap untuk mementaskan drama (jreeng....jreenggg...jreeng...)
Hari Pertama (Sabtu, 26 Mei 2012)
1. Kelompok yang pertama tampil adalah kelompok 4 yang membawakan cerita "Legenda Banyuwangi" dengan para personilnya :
|
Kelompok 4 |
- Widya Mas sebagai Pangeran
- Rahayu Puji sebagai Putri C
- Ilham Isfano sebagai Adipati (Paman Pangeran)
- Senja Dea sebagai Ibunya Pangeran
- Khodijah sebagai Adiknya Pangeran
- Nafis Baihaqi sebagai Kakak dari Puteri
- Ramdan sebagai Narator (Pemeran Pembantu)
Sinopsis
Pada suatu hari ada pangeran di tanah jawa yang hobi berburu. pangeran itu berburu, lalu ia bertemu dengan seorang puteri di pinggir sungai, karena dia cinta dan puteri itu telah kehilangan orang tuanya yang raja serta kerajaannya oleh perang dengan kerjaan lain, akhirnya mereka menikah.
Pada suatu hari sang puteri bertemu dengan kakanya dan menceritakan bahwa suaminya sang pangeran adalah yang membunuh ayahnya, puteri di suruh membunuh sang suami, namun dia tak mau karena cintanya pada suaminya, akhirnya sang kaka memberikan sebuah kalung dan menyuruhnya menaruh di bawah bantalnya. Pada saat berburu sang pangeran bertemu pria misterius yang memberi tahu bahwa jika istrinya berniat akan mencelakakannya dengan bukti ada kalung di bawah bantalnya, dan benar adanya, akhirnya sang suami berniat ingin membunuh istrinya seblum ia terbunuh, ia bertanya pada istrinya menanykan apakah bnar kau akan membunuhku, sang istri brkata tak akan membunuhnya, namun sang suami tak percaya, dan dia membawa istrinya ke sungai tempat pertama bertemu, disana sang puteri bersumpah bahwa dia tidak melakukan perbuatan jahat, ia berkata bahwa ia benar maka jika ia mati tercebur air sungainya wangi dan jernih, sedangkan jika bohong air sungainya kotor dan berbau, akhirnya sang puteri jebur ke sungai dan tewas, dan di sungai itu berbau harum dan jernih, sang suami menyesal. akhirnya sejak saat itu daerah itu di berinama "Banyuwangi",banyu artinya air dan wangi adalah bau wangi, jadi air yang berbau wangi.
|
Pernikahan |
|
Siap ijab qabul |
|
permohonan maaf sang puteri |
2. Kelompok yang ke 2 tampil adalah kelompok 2
yang membawakan cerita
"Cap Go Meh" dengan para personilnya :
|
Kelompok 2 |
|
|
- M. Bagus sebagai Tan Bun An
- Rian sebagai Raja atau Ayah dari Siti Fatimah
- Luthfiyah sebagai Ratu atau Ibu dari Siti Fatimah
- Fadillah sebagai Ayah dari Tan Bun An
- Ruliya sebagai Adik dari Tan Bun An
- Sri R. Nengsih sebagai Teman Fatimah
Sinopsis
Ada sebuah kerajaan di kalimantan, sang raja punya anak namanya fatimah, singkat cerita Tan Bun An dari Cina berkunjung ke kerajaan untuk meminta izin, tidak sengaja ia melihat fatimah dan langsung terjerat hatinya, dengan rayuan gombal tan bun an bisa berkenalan, ternyata fatimah pun menyukai tan bun an, Tan Bun An pulang ke kerajaan untuk meminta izin kepada ayahnya untuk menikahi fatimah, adiknya tidak setuju, ayahnya pun, namun ayahnya akhirnya menyetujuinya walau sang adik tidak menyetujuinya. Singkat cerita Tan Bun An pergi lagi ke kerajaan untuk menikah, di tengah perjalanan di perahu ia memeriksa mas kawinnya yang ternyata hanya sayuran, dia marah lalu membuang semua sayur, tanpa disadari dalam ember sayur itu terdapat emas, ahirnya ia jebur ke sungai dan mencari emas, namun ia tewas, Fatimah yang mendengar berita duka itu langsung ke TKP bersama temannya dan dia menceburkan diri karena cintanya, begitupun temannya dengan kesetiaan pada fatimah, setelah kejadian itu ada gundukan bukit yang disinyalir adalah kuburan dari Tan Bun An dan Fatimah
|
Saat bertemu Fatimah |
|
|
Saat naik Perahu |
Selesailah hari pertama
Hari Kedua (Kamis, 31 Mei 2012)
3. Kelompok yang ke 3 tampil adalah kelompok 3 yang membawakan cerita "Legenda Situ Bagendit" dengan para personilnya :
|
Kelompok 3 |
- Tiara sebagai Nyai Endit yang kikir
- M. Ramdan sebagai Barja (Centeng nyai Endit)
- Nurul R sebagai Nenek Tua Miskin
- Intan A sebagai Nyi Asih
- Ghulam sebagai Petani, Suami nyi Asih dan Centeng (Peran Ganda)
- Rifan B sebagai Petani dan Centeng (Peran Ganda)
- Saroh ID sebagai Narator
Sinopsis
Di suatu daerah di Garut, Jawa Barat terdapat seorang kaya yang amat pelit dan kikir, bernama Nyai Endit, di tengah kekayaannya dia tinggal di sebuah desa yang penduduknya sangat miskin, Nyai Endit memaksa para petani untuk menjual padinya kepada dia, dan memaksa para warga untuk membeli padi darinya dengan harga yang 5 kali lipat dari harga normal, semua penduduk mengeluh akan keadaan ini. Pada suatu hari datang seorang nenek tua yang bertanya pada warga mencari rumah nyai endit dengan maksud untuk meminta sedekah dan akan menghukum Nyai Endit dengan sebelumnya mengingatkan pada warga bahwa banjir besar akan datang.
Setelah sampai di rumah Nyai Endit nenek itu meminta2 namum di usir oleh para centeng, namun sang nenek tetap memaksa dan memanggil Nyai endit, Nyai endit pun mengsir sang nenek untuk pergi dari rumahnya, namun si nenek marah dan menancapkan sebuah tongkat di tanah dan menyuruh Nyai endit untuk mencabut tongkatnya, jika dia bisa mencabut maka nenek akan pergi, namun dengan sekuat tenaga begitupun para centeng tak bisa mencabut tongkat itu, lalu sang nenek dapat mencabut dengan mudahnya tongkat itu dari lubang bekas tongkat keluarlah air yang sangat deras, sang nenek menghilang, dan Nyai Endit tenggelam bersama hartanya sejak saat itu danau yang menenggelamkan desa itu dinamai "Situ Bagendit" situ artinya danau, bagendit diambil dari Nyai Endit. dan konon di danau itu sering terdapat Lintah yang besar disinyalir jelmaan Nyai Endit
|
Penduduk |
|
Nyi Asih dan Sang Nenek |
|
Nyi Asih dan Suaminya |
|
Para Centeng |
|
Centeng mengusir nenek |
4. Kelompok yang ke 4 tampil adalah kelompok 1 yang membawakan cerita "Pitung jagoan Betawi" dengan para personilnya :
|
Kelompok 1 |
- A. Mujahid sebagai Pitung
- Rindi sebagai Nyak nya Pitung
- Linda sebagai Adiknya Pitung
- Raisja D sebagai Menir Belanda
- Dea Azza sebagai Lala anak Menir
- S. Rahayu sebagai Lulu anak Menir
- Linggar sebagai Hamit centeng Menir
- Ramdan sebagai Dudung teman Pitung (Pemeran Pembantu)
- Ilham Isfano sebagai Maman teman yang khianat (Pemeran Pembantu)
Sinopsis
Pada saat tanah betawi di jajah oleh Belanda, sang menir berbuat sewenang2 kepada rakyat, bahkan dia tidak membayar setelah makan di kedai, si pitung sebagai jagoan tidak terima dan berkelahi dengan centeng menir, dia berhasil mengalahkannya. Lalu si pitung menghampiri sang menir, saat itu sang menir sedang bersama kedua anaknya Lala dan Lulu, Si Pitung yang melihat Lala langsung jatuh cinta dengannya begitupun si lala.
Pada suatu hari Lala dan Lulu sedang berjalan2, dan bertemu si Pitung, lalu pitung dan Lala berkenalan dan berjalan2 bersama, Lala pun menunjukan sebuah kalung kepadanya, Sang Centeng yang melihat kejadian itu langsung melaporkan kepada menirnya, sang menir marah dan menyuruh menyerat Lala dan Lulu Pulang, akhirnya mereka pulang dengan dipaksa di seret sedangkan kalung tertinggal pada pitung, pitung berjanji akan mengembalikan kalung tersebut.
Setelah itu pitung datang kerumah menir bersama temanya dudung dengan emosi karena menyeret lala, dia mencari lala namun tidak ditemukan lalu terjadi perkelahian dan di menangkan oleh Pitung. Akhirnya sang menir menyampaikan ada sayembara barang siapa yang tahu kelemahan pitung maka akan dapat hadiah. Maman yang mendengar Sayembara itu mempunyai akal busuk untuk mendapatkan sayembara itu, dia mengajak dudung, namun Dudung menolaknya karena pitung adalah teman baiknya, namun akhirnya Maman tetep menjalankan akal busuknya dan memberi tahu pada Menir kelemahan si pitung yaitu ditembak dengan Peluru Emas, Singkat cerita sang centeng menir menyeret pitung ke tengah lapangan dan akan membunuh pitung, dia mencoba memakai peluru biasa namun berhasil dilumpuhkan oleh pitung peluru itu, dan akhirnya menir memkai peluru emas dan akhirnya Pitung mati tertembak, si Lala berteriak histeris, sebelum meninggal pitung sempat memberikan kalungnya pada Lala, karena emosi si Dudung yang melihat kejadian itu merebut pistol dari centeng dan menembakanya pada sang menir dan Menir pun tewas terbunuh oleh tembakan itu.
|
Saat Berkenalan |
|
Pitung dan Menir |
|
Guleeettt |
|
Dudung dan Maman |
|
Pacaran yaa... |
Copyright © ELSATRENO 2012 RD 13/14